REMBANG, HMITIMES.com – Senin (11/4/2022) kemarin, Puluhan mahasiswa Rembang yang tergabung dalam organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan sejumlah organisasi lainnya berdemonstrasi di Gedung DPRD Kabupaten Rembang.
Dalam aksi tersebut, mereka menyuarakan 3 tuntutan yang ditujukan
kepada wakil rakyat. 1. Tolak kenaikan harga minyak goreng, tindak tegas mafia
minyak goreng, dan kontrol ketersediaan minyak goreng di daerah; 2. Tolak
kenaikan harga BBM dan kontrol ketersediaan BBM di daerah; 3. Tolak wacana
penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 (tiga) periode.
Mendesak Presiden Jokowi untuk membuat pernyataan resmi menolak hal demikian.
Berikut PRESS RELEASE lengkap
Mashadi Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rembang menegaskan pihaknya akan meneruskan tuntutan dari para mahasiswa tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
"Tuntutan terhadap beberapa hal yang terkait dengan masalah
nasional akan sampaikan. Setelah mencermati, kami sangat menyepakati apa yang
disampaikan oleh para mahasiswa," terang dia.
"Selanjutnya, kami akan meneruskan tuntutan itu ke lembaga
yang lebih tinggi yaitu ke DPR RI, itu yang menjadi statement kami,
mudah-mudahan bisa memahami dan bisa menerima apa yang kami sampaikan," tambahnya.
Koordinator lapangan Gerakan Pemuda Islam Indonesi (GPII), Abdurrahman
Syafrianto memberi ultimatum, "Apabila dalam waktu 2x24 jam tuntutan
tersebut tidak ditindaklanjuti, maka mereka berencana menggelar aksi yang lebih
besar lagi.”
"Kami tunggu jawaban atau tanggapan untuk selanjutnya dari
pihak DPRD, jika nanti belum ada tanggapan yang sesuai dengan tuntutan kami,
maka kami akan turun aksi lagi di sini untuk menagih janji atas hasil kesepakat”
Dalam demonstrasi tersebut, para mahasiswa sempat melakukan salat
jenazah. Sebagai bentuk protes atas matinya hati nurani para pemimpin negeri.
0 Komentar