hmitimes.com |
HMITIMES.COM, Surabaya - Pada Selasa
(22/3) malam Kongres HMI XXXI berujung ricuh. Sejumlah kader marah dan mengamuk.
Mereka membanting kursi dan memecahkan pintu kaca gedung.
Kejadian itu bermula saat sejumlah kader
memaksa seluruh Ketua Badko (Badan Koordinasi) HMI hadir pada kongres saat itu
juga. Namun ternyata usulan itu tidak disetujui oleh mayoritas peserta suara
sah.
Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur Yogi
Pratama mengatakan sejumlah kader tersebut memang telah berulang kali
memaksakan usulan yang membuat kongres berjalan lambat.
"Teman-teman yang memperlambat
kemarin itu, minta ketua Badko se-Indonesia untuk hadir ke lokasi. Tapi itu kan
tidak mungkin hadir semua," ucap Yogi kepada CNNIndonesia.com.
Padahal kata Yogi, mayoritas Ketua Umum Badko
HMI telah hadir langsung di dalam kongres. Dari total 20 Ketua Umum Badko, 11
di antaranya sudah ada di dalam forum secara langsung. Sementara sisanya
berhalangan hadir.
Akibat ulah para peserta tersebut,
kongres berjalan alot dan dengan tensi panas. Puncaknya mereka pun mengamuk,
beberapa orang membanting kursi hingga memecahkan pintu kaca di gedung tempat
kongres berlangsung. Peserta kongres lainnya pun lari berhamburan.
Menurut beberapa saksi perusakan
fasilitas tersebut bukan merupakan sikap mayoritas peserta suara sah yang
berada di arena kongres.
Tindakan pelemparan dan pemecahan kaca
itu, kata dia, hanya dilakukan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab.
Akkhirnya sesaat setelah kericuhan, forum
diskors. Polis lalu memasuki gedung dan sejumlah peserta kongres yang memicu
kericuhan diamankan untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Atas insiden kericuhan ini, Yogi
mengatakan bahwa HMI bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan sarana dan
prasarana gedung Islamic Center, Surabaya.
"Yang pecah akan menjadi tanggung
jawab kami," tuturnya.
Sumber: cnnindonesia.com
0 Komentar