Foto: pixabay.com |
Tak dapat diragukan lagi bahwa era 4.0 telah merubah kehidupan masyarakat dunia menjadi lebih canggih. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya informasi dunia yang dapat diakses dengan cepat, masyarakat lebih mudah berkomunikasi jarak jauh melalui berbagai aplikasi walaupun berbeda negara, dan pekerjaan dapat dilakukan dari rumah secara online.
Hal
ini diperkuat lagi ketika adanya wabah Covid-19. Hampir semua murid menggunakan
teknologi sebagai media pembelajaran jarak jauh. Sekolah banyak ditutup dengan
dalih keamanan dari penyebaran wabah tersebut dan internet menjadi sarana untuk
mendapatkan pengetahuan dari tenaga pendidik.
Indonesia
tidak kalah jauh dengan negara lainnya. Penggunaan internet sudah sangat lumrah
dan berkembang dengan pesat. Hal ini diperkuat dengan data dari Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menerangkan bahwa pengguna
internet di Indonesia sudah mencapai sekitar 171.17 juta jiwa dari 264.16
penduduk pada tahun 2018. Apalagi dengan maraknya penyebaran wabah Virus Corona
pada tahun 2020, perkembangan jumlah penggunaan internet bertambah semakin
pesat.
Perkembangan
teknologi menjadi salah satu faktor kemajuan suatu negara. Menteri keuangan Sri
Mulyani pernah menegaskan bahwa penguasaan teknologi merupakan salah satu
faktor kemajuan negara. Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi merupakan media
yang sangat penting dalam proses pembangunan peradaban suatu bangsa.
Namun,
adanya teknologi menjadikan berbagai kalangan pengguna terutama kaum muda menjadi terlena.
Berdasarkan survei, dijelaskan bahwa penggunaan media sosial, terutama facebook
di Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia. Peringkat fantastis ini
membuktikan bahwa rakyat Indonesia sangat suka menjalin komunikasi jarak jauh.
Hal
itu dikhawatirkan menyebabkan kurangnya usaha peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Masyarakat yang seharusnya dituntut menggunkaan teknologi secara tepat
untuk mencapai kemajuan malah disibukkan dengan hal-hal yang bersifat memberi
kesenangan semata. Ditambahnya lagi dengan berbagai kasus pelanggaran di media
sosial yang semakin merebak. Hal ini menyatakan bahwa kurangnya kesadaran
masyarakat untuk bersikap bijak dalam memanfaatkan teknologi.
Tak
hanya di media sosial, youtube yang menjadi aplikasi kegemaran banyak kalangan
seringkali dijadikan sebagai media hiburan semata. Dilansir dari tirto.id,
dijelaskan bahwa konten yang banyak diminati masyarakat Indonesia adalah konten
bergenre vlog yang berisi tentang hiburan kepada khalayak ramai.
Beberapa
macam masalah ini juga menjadikan kualitas dakwah di tengah masyarakat semakin
merosot. Masyarakat sibuk dengan tontonan dan aktivitas yang menyiakan-nyiakan
waktu. Padahal Allah berfirman dalam Surah al-Ashr yang artinya:
“Demi
masa. (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (2) kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (3)”
Jika
merujuk pada ayat tersebut, eksistensi dakwah harus terus ditingkatkan agar
tidak digolongkan sebagai orang yang merugi di dunia dan akhirat.
Gadget
adalah media yang sangat memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas.
Namun, penyalahgunaan media tersebut sangat sering terjadi. Pemanfaatan secara
bijak agar tidak menjadi orang-orang yang lalai adalah suatu hal yang sangat
penting.
Menggunkan
gadget sebagai media untuk menigkatkan ketakwaan kepada Allah merupakan suatu
hal yang harus digalakkan oleh semua elemen masyarakat. Ada banyak sekali media
sosial dan youtube yang berisi konten
dakwah yang dapat digunakan oleh semua kalangan.
Pemuda
islam sebagai subjek dakwah merupakan harapan bangsa. Santri harus bisa
memainkan berbagai media untuk menyampaikan dakwah secara lebih mudah dan dapat
diterima oleh masyarakat milenial. Semoga dengan adanya kemajuan teknologi,
masyarakat lebih tercerahkan dan santri mampu menjadi pencerah untuk kehidupan
yang lebih berkeadaban di masa mendatang.
Ditulis
Oleh:
Romadiah
(Instruktur
HMI Cabang Semarang)
0 Komentar